Header Menu Detik Style

Ratusan Warga Gading Ngluruk Ke Balai Desa Minta Uang Tabungan Yang Dibawa Pengurus Koperasi

Mojokerto (Awalan.id) – Ratusan warga Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, ngluruk Kantor Desa setempat, Senin (10/3). Warga yang mayoritas ibu ibu ini menagih uang tabungan mereka pada pengurus koperasi TPSP karena tidak ada kejelasan.

Puluhan ibu ibu ini datang ke Kantor Desa Gading sekitar pukul 09.00 WIB. Warga langsung ditemui 2 pengurus koperasi, karena satu pengurus lainya tidak diketahui keberadaanya. Dalam pertemuan itu, warga meminta kembali uang yang sudah ditabungkan ke koperasi.

Ada 152 warga yang menabung di koperasi TPSP yang dikelola 3 orang yakni Isnan, Samuji perangkat Desa Gading serta lilik seorang guru. Dari total 152 nasabah, uang tabungan warga diperkirakan 1,2 hingga 2 miliar.

Furih (35), salah satu nasabah warga gading mengatakan, kejanggalan uang tabungan milik nasabah tidak ada, diketahui pada bulan Desember 2024- Januari 2025. Warga yang akan mengambil uang tabunganya, oleh pengurus tidak diberi.

“Seperti biasanya, menjelang hari raya Idhul Fitri, para nasabah selalu mengambil uang tabunganya, ternyata tida diberikan. Padahal lebaran tahun kemarin, tidak ada masalah dan uang diberikan sesuai tabungan masing masing,” katanya

Ia menjelaskan, ikut menabung di koperati TPSP ini sudah beberapa tahun. Bahkan dalam satu keluarnya, nilai tabunganya mencapai 40 juta lebih. Sedangkan warga lainya nilainya berbeda beda.

“Saya satu keluarga nilai tabungan saja sekitar 40 juta, lainya ada yang nilainya 56 juta bahkan ada yang hampir 100 juta, sempat saya tanyakan ke pengurusnya dari 152 warga yang nabung, titalnya 1,2 miliar sam 2 miliar,” jelasnya.

Masih kata Furih, warga datang kesini untuk meminta uang yang sudah ditabungkan sesuai dengan yang tercatat di buku tabungan. Kalau tidak ada kejelasan, warga mengancam melaporkan masalah ini ke polisi.

“Kami minta uang kami dikembalikan, kalau belum bisa semuanya minimal 50 persen dulu sebelum lebaran. Tapi kalau tidak dikembalikan kami akan lapor secara hukum,” katanya.

Sementara, dari 3 orang pengurus koperasi TPSP yang datang menemuai warga hanya 2 orang baguan administasi koperasi, yakni Llilik seirang guru dan Samuji perangkat Desa. Sedangkan Isnan pengurus koperasi yang bertanggungjawab menyimpan dan mengelola keuangan, tidak diketahui keberadaanya.

“Saya hanya bertugas mencatat uang tabungan saja. Setelah itu, uangnya saya setirkan ke Pak Isnan. Saya juga minta pertanggungjawaban Pak Isnan yang menerima setoran,” Kata Lilik, salah satu pengurus koperasi dihadapan puluhan warga.

Karena tidak menemukan kesepakatan, kuasa hukum pengurus koperasi dan kuasa hukum warga nasabah koperasi melakukan mediasi. Namun tidak menemukan kesepakatan dan rencananya amasalah ini akan dibawa ke jalur hukum.

“Kita sudah melakukan mediasi dengan kuasa hukum warga karena tidak ada titik temu masalah ini akan kita bawa ke jalur hukum, karena muara masalah ini dari terduga pak Isnan yang membawa uang,” kata Arief Agung, kuasa hukum, Lilik dan Samuji admin koperasi TPSP.(BD)

Tags :

Menarik Lainnya