Mojokerto (Awalan.id) – Rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-732 yang jatuh pada 9 Mei 2025, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Barra), meresmikan sejumlah proyek pembangunan strategis daerah. Proyek – proyek ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Ada 5 proyek strategis daerah yang dirancang untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Kelima proyek tersebut secara simbolis diresmikan oleh Bupati Albarraa di Balai Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Rabu, (7/5) siang.
Proyek strategis daerah yang diresmikan Gus Barra diantaranya pembangunan Ruang Terbuka Hijau Taman Wisata Jatirejo Majapahit Park, yang didanai melalui bantuan keuangan desa tahun 2024 senilai 5 miliar. Taman ini dirancang untuk menjadi ruang publik yang bisa digunakan warga untuk rekreasi dan pelestarian lingkungan.
Kedua, proyek pembangunan gedung kantor Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah, ‘Grha Sulpa Sthana’, yang dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Mojokerto, berlokasi di Pasar Rakyat Bagusan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg. Gedung ini nantinya diharapkan meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi perpajakan dan memudahkan warga dalam menjalankan kewajiban pajak mereka. Bupati menekankan pentingnya fasilitas ini dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik.
Proyek ketiga adalah Gudang Penyimpanan Tembakau yang didirikan oleh Dinas Pertanian. Pembangunan gudang yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau senilai Rp 808,46 juta ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan dan distribusi tembakau serta mendukung industri pertanian lokal dan pengembangan ekonomi daerah.
Keempat, pembangunan jalan lingkungan di Desa Kwatu, Kecamatan Mojoanyar, dengan panjang 1.305 meter dan anggaran Rp 911,37 juta. Dengan infrastruktur jalan yang lebih baik, diharapkan aksesibilitas di wilayah pedesaan dapat meningkat, mendukung mobilitas warga dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Terakhir, Pelayanan Statistik Terpadu (PST) dan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan melalui data dan statistik.
Gus Barraa juga melaksanakan peletakan batu pertama proyek penanganan permukiman kumuh terintegrasi di Desa Mojopilang, Kemlagi. Proyek senilai Rp 5,7 miliar ini mencakup tujuh aspek perbaikan, meliputi rehabilitasi 94 unit rumah tidak layak huni, pembangunan IPAL komunal, TPS 3R, jalan dan drainase lingkungan, sistem proteksi kebakaran, hingga jaringan air bersih.
“Proyek ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, dengan pendanaan dari pemerintah pusat, daerah, desa, CSR, dan swadaya masyarakat,” jelas Gus Barra
Ia berharap pembangunan infrastruktur ini membawa manfaat besar bagi warga Desa Mojopilang. Ia juga mengapresiasi Baznas Kabupaten Mojokerto yang berkomitmen merehabilitasi 3 unit rumah tidak layak huni dengan anggaran masing-masing Rp 20 juta.
Gus Barraa juga mengajak seluruh pihak bergotong-royong membangun daerah. Menurutnya, APBD Kabupaten Mojokerto belum mencukupi untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasar masyarakat.
“Kami mengajak perusahaan swasta menyalurkan CSR serta Baznas menyalurkan zakat, infaq, dan shodaqoh untuk program peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah di Kabupaten Mojokerto,” jelasnya
Turut hadir dalam peresmian proyek tersebut Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Forkopimda atau yang mewakili, Kepala BPS Kabupaten Mojokerto, Ketua BAZNAS Kabupaten Mojokerto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala OPD Terkait, Camat, serta Forkopimca Kemlagi, Kades Mojopilang.(BD)