Mojokerto (Awalan.id) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mojokerto terus berinovasi dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas. Kali ini, edukasi keselamatan digelar langsung menyasar para pengemudi ojek online (ojol) melalui program Polantas Menyapa, yang digelar di basecamp ojol Jalan Hasanudin, Kecamatan Mojosari.
Sebanyak 20 driver ojol antusias mengikuti penyuluhan yang menjadi bagian dari Operasi Patuh Semeru 2025, yang berlangsung selama 14 hari sejak 14 hingga 27 Juli 2025 mendatang. Dalam sesi tersebut, para pengemudi diberikan pemahaman mendalam mengenai delapan pelanggaran prioritas yang kerap menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya.
Delapan pelanggaran itu meliputi, menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm SNI, tidak memakai sabuk pengaman, mengemudi di bawah pengaruh alkohol, melawan arus lalu lintas, serta kendaraan dengan muatan berlebih atau Over Dimensi dan Over Load (ODOL).
Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Ridho Rinaldo Harahap menekankan pentingnya peran pengemudi ojol dalam menjaga keselamatan di jalan. Sebagai pelaku transportasi harian yang membawa penumpang dan barang, kepatuhan terhadap aturan lalu lintas menjadi kunci utama keselamatan.
“Pengemudi ojol bukan hanya bertanggung jawab atas diri sendiri, tapi juga atas nyawa penumpangnya. Edukasi ini penting untuk membangun kesadaran bahwa tertib berlalu lintas adalah upaya menyelamatkan nyawa,” ujar AKP Ridho, Kamis (24/7/2025).
Ia juga berharap, para pengemudi ojol dapat menjadi contoh atau pelopor keselamatan berlalu lintas, sekaligus turut berkontribusi menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Mojokerto dan sekitarnya.
“Kalau semua pengemudi patuh aturan, kita bisa mengurangi korban luka berat hingga meninggal dunia di jalan raya,” tegasnya.
Operasi Patuh Semeru 2025 tidak hanya fokus pada penindakan, namun juga pendekatan edukatif seperti ini, yang dinilai lebih efektif membentuk kesadaran jangka panjang di kalangan pengguna jalan. [Mia]