Header Menu Detik Style

Wisuda Santri di Lapas Kelas IIB Mojokerto, Warga Binaan Raih Bekal Ilmu untuk Hijrah Lebih Baik

Caption : Kalapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan saat wisuda warga binaan sebagai santri Program Pembinaan At-Taubah.

Mojokerto (Awalan.id) – Suasana haru dan khidmat menyelimuti aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto. Sebanyak 13 warga binaan diwisuda sebagai santri Program Pembinaan At-Taubah setelah menuntaskan pelajaran Kitab Al-Imrithi, salah satu kitab penting dalam ilmu tata bahasa Arab (nahwu).

Wisuda ini menjadi puncak perjalanan spiritual para santri yang selama berbulan-bulan menimba ilmu agama di balik tembok lapas. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, bekerja sama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur Darul Az-Zahro, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

Acara dibuka dengan lantunan sholawat banjari oleh grup rebana warga binaan, menghadirkan suasana religius yang meneduhkan. Satu per satu santri maju ke depan menerima piagam dan selempang kelulusan, disambut tepuk tangan dari sesama warga binaan dan petugas Lapas Kelas IIB Mojokerto.

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan mengatakan bahwa wisuda santri merupakan salah satu bentuk nyata keberhasilan program pembinaan keagamaan di lapas. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menjadi sarana memperbaiki karakter dan menanamkan nilai moral bagi warga binaan.

“Wisuda ini menjadi bukti bahwa setiap warga binaan punya kesempatan untuk berubah. Kami berharap ilmu yang mereka pelajari bisa menjadi bekal dalam menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti,” ujarnya.

Sementara itu, pimpinan Ponpes An-Nur Darul Az-Zahro memberikan tausiyah dan motivasi kepada para santri. Ia mengapresiasi semangat belajar mereka meskipun berada di dalam lingkungan pemasyarakatan. Menurutnya, para santri di Lapas Kelas IIB Mojokerto ini menunjukkan bahwa taubat sejati dimulai dari kemauan untuk memperbaiki diri.

“Selama hati terbuka untuk belajar, Allah akan selalu memberikan jalan menuju kebaikan,” tuturnya.

Program Santri At-Taubah merupakan bagian dari upaya Lapas Kelas IIB Mojokerto dalam mendukung pembinaan keagamaan berkelanjutan. Melalui kegiatan seperti pengajian, tahsin Al-Qur’an, hingga kajian kitab klasik, warga binaan dibimbing untuk memperdalam pemahaman agama sekaligus memperkuat spiritualitas mereka.

Momentum wisuda ini menjadi simbol perubahan bahwa di balik dinding pemasyarakatan, proses hijrah dan pembinaan terus berjalan. Para santri yang diwisuda kini membawa harapan baru: menjadi pribadi yang lebih taat, berilmu, dan siap menebar manfaat ketika kembali ke masyarakat. [Mia]

 

Tags :

Menarik Lainnya