Header Menu Detik Style

Santri dan Ormas Islam Jadi Penggerak Kebersihan di Mojokerto, Gus Barra : Lingkungan Bersih Cermin Keimanan

Caption : Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra saat peringatan WCDI di TPA Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko.

Mojokerto (Awalan.id) — Gerakan peduli lingkungan di Kabupaten Mojokerto kini tak lagi hanya digerakkan oleh pemerintah, tapi juga oleh santri, ormas keagamaan, dan komunitas sosial. Hal itu tampak dalam peringatan World Clean Up Day Indonesia (WCDI) yang digelar di TPA Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Sabtu (11/10/2025).

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) bersama sejumlah elemen masyarakat dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Momentum ini sekaligus menjadi pembuka rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada 22 Oktober mendatang.

Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra menilai bahwa keterlibatan santri dan organisasi keagamaan dalam gerakan kebersihan adalah langkah nyata mewujudkan nilai iman dalam kehidupan sehari-hari. Santri tidak hanya belajar tentang ilmu agama, tetapi juga menjadi pelopor dalam menjaga lingkungan.

“Karena Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,” ujarnya.

Ia menegaskan, persoalan sampah dan kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab moral seluruh masyarakat. Menurutnya, gerakan kebersihan akan lebih kuat jika dilandasi semangat keimanan dan gotong royong lintas komunitas.

“Ini bukan hanya kegiatan simbolik, tapi upaya bersama untuk membangun kesadaran bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari ibadah,” imbuhnya.

Sejalan dengan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto juga mengembangkan berbagai program kolaboratif untuk mendukung pengelolaan lingkungan, seperti Gerakan Santri Hijau Mojokerto, Program Mojokerto Bersih dan Hijau, pembangunan TPS3R, revitalisasi TPA, serta kampanye pengurangan plastik sekali pakai.

Program-program tersebut menggandeng pesantren, lembaga pendidikan Islam, dan kelompok masyarakat untuk menjadi motor perubahan lingkungan yang berkelanjutan. Gus Barra (panggilan akrab, red) mengapresiasi seluruh pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut khususnya GP Ansor.

“Saya sangat mengapresiasi sahabat-sahabat Ansor dan semua ormas yang telah menunjukkan kepedulian nyata terhadap lingkungan. Semangat ini sejalan dengan nilai-nilai Hari Santri yang mengajarkan pengabdian dan cinta terhadap bumi,” tandasnya.

Dengan sinergi antara pemerintah, santri, dan masyarakat, lanjut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini, Kabupaten Mojokerto diharapkan menjadi daerah yang tidak hanya religius dan berilmu, tetapi juga bersih, hijau, dan berkelanjutan. [Mia]

Tags :

Menarik Lainnya