Header Menu Detik Style

Rayakan Hari Kebudayaan Nasional, BPK Wilayah XI Gelar Bakti Kebudayaan ‘Resik-resik Agawe Nyaman’ di Candi Brahu

Caption : Jupel Candi Brahu, Marsaid saat membersihkan Candi Brahu.

Mojokerto (Awalan.id) — Dalam rangka memperingati Hari Kebudayaan Nasional yang jatuh pada 17 Oktober 2025, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur menggelar kegiatan Bakti Kebudayaan bertajuk ‘Resik-resik Agawe Nyaman’ di sejumlah situs cagar budaya di Jawa Timur. Salah satu lokasi kegiatan tersebut adalah Candi Brahu, yang terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Kegiatan ini berfokus pada pembersihan lingkungan situs budaya dan melibatkan berbagai unsur, mulai dari pegawai BPK Wilayah XI Jawa Timur, komunitas budaya, hingga perangkat desa setempat. Di kawasan Candi Brahu, aksi bersih-bersih dilakukan bersama Juru Pelihara (Jupel) Candi Brahu, Marsaid yang sehari-hari bertugas menjaga dan merawat situs bersejarah tersebut.

“Kegiatan ini bagian dari bakti kebudayaan dalam rangka memperingati Hari Kebudayaan Nasional. Kami berkolaborasi dengan pegawai BPK Wilayah XI, komunitas, dan pemerintah desa di seluruh Jawa Timur untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama di objek cagar budaya,” ujarnya, Jumat (17/10/2025).

Marsaid menjelaskan, kegiatan pembersihan di Candi Brahu dilakukan secara berkala, terutama saat musim hujan. Lumut dan rumput kerap tumbuh di permukaan bata candi, sehingga memerlukan tenaga ekstra untuk membersihkan hingga ke bagian puncak. Saat musim hujan, jupel Candi Brahu harus membersihkan sampai ke atas candi menggunakan dua tangga.

“Butuh keberanian ekstra karena ketinggiannya cukup berisiko. Biasanya butuh dua hingga tiga hari untuk pembersihan menyeluruh. Tapi perawatan harian di sekitar kawasan candi tetap dilakukan secara rutin. Kami ingin masyarakat semakin peduli terhadap peninggalan nenek moyang. Semoga Candi Brahu selalu bersih, indah, dan menjadi tempat belajar sejarah bagi generasi muda,” ungkapnya.

Marsaid juga menyebutkan, Candi Brahu saat ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang ramai dikunjungi. Tingkat kunjungan wisatawan mencapai 1.000 hingga 1.500 orang per bulan, dengan puncak kunjungan pada akhir pekan. Wisatawan datang dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, masyarakat umum, hingga turis mancanegara.

Adapun tiket masuk kawasan Candi Brahu dibanderol Rp4.000 untuk dewasa dan Rp2.000 untuk anak-anak. Candi Brahu merupakan salah satu situs cagar budaya tertua di kawasan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi ini diduga dibangun pada abad ke-10 dan berfungsi sebagai tempat pemujaan serta pendarmaan.

Bangunan candi yang terbuat dari bata merah ini memiliki panjang 18 meter, lebar 22,5 meter, dan tinggi sekitar 25 meter. Struktur Candi Brahu terdiri dari tiga bagian utama, kaki, tubuh, dan atap dengan sisa hiasan berbentuk stupa di bagian atasnya. Keberadaan Candi Brahu menjadi salah satu bukti penting bahwa wilayah Trowulan pernah menjadi pusat peradaban Majapahit, kerajaan besar yang meninggalkan jejak berharga dalam sejarah dan kebudayaan Indonesia. [Mia]

Tags :

Menarik Lainnya