Surabaya (Awalan.id) — Masyarakat Jawa Timur diimbau untuk mewaspadai potensi udara kabur dan berawan tebal yang diprakirakan terjadi pada Sabtu, 19 Juli 2025. Berdasarkan informasi dari Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda kondisi ini berpotensi memengaruhi jarak pandang serta kenyamanan aktivitas luar ruangan.

Agen Informasi Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Achmad Kurniawan menyampaikan bahwa pada pagi hari cuaca umumnya cerah berawan, namun berpeluang terjadi udara kabur di beberapa lokasi. Fenomena udara kabur biasanya muncul akibat kelembapan tinggi yang bertemu dengan suhu dingin pada pagi hari.

“Terutama di daerah dataran tinggi atau perbukitan. Memasuki siang hingga sore hari, cuaca diprakirakan masih cerah berawan, namun ada potensi berawan tebal yang bisa menutupi sinar matahari. Sementara itu, pada malam hingga dini hari, wilayah Jawa Timur kembali berpotensi mengalami udara kabur dengan kondisi langit berawan,” katanya.

Adapun rentang suhu udara diperkirakan berkisar antara 11 hingga 35 derajat Celsius, dengan kelembapan relatif cukup tinggi, yakni antara 39 hingga 100 persen. Arah angin dominan dari utara dengan kecepatan 5 hingga 35 kilometer per jam. Wawan mengimbau warga yang beraktivitas di luar rumah, terutama pengendara kendaraan bermotor.

“Bagi pengendara untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi udara kabur, yang dapat mengganggu visibilitas. Selain itu, pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi masyarakat yang memiliki penyakit pernapasan. Bagi masyarakat di daerah dengan kelembapan tinggi dan potensi kabut atau udara kabur,” ujarnya.

Pihaknya mensarankan untuk mengenakan masker dan memperhatikan keselamatan berkendara. BPBD Jatim akan terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG serta kanal-kanal resmi penanggulangan bencana. [Red]