Mojokerto (Awalan.id) – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus digencarkan Polda Jawa Timur bersama Perum BULOG. Kali ini, keduanya kembali bersinergi melalui kegiatan penanaman jagung serentak di Kabupaten Mojokerto, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan tersebut dipusatkan di lahan seluas 4 hektare di Jalan Raya Desa Pacing, Kecamatan Bangsal. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto memimpin langsung pelaksanaan kegiatan yang juga dihadiri Pemimpin Wilayah BULOG Jatim Langgeng Wisnu Adinugroho serta jajaran Forkopimda Mojokerto Raya.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim menegaskan komitmen Polda bersama BULOG untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang ketahanan pangan. Setelah mencatat hasil panen jagung sebesar 2,8 juta ton pada kuartal III, sinergi kedua lembaga ini kini difokuskan pada penanaman jagung serentak di kuartal IV.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kami akan terus memperluas program serupa agar seluruh daerah di Jawa Timur merasakan dampak positifnya,” ujar Irjen Pol Nanang Avianto.
Tak hanya menanam, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan pasar murah yang diserbu antusias warga. Pasar murah itu digelar untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau, dan menyasar warga di lima kecamatan, yakni Bangsal, Kutorejo, Puri, Dlanggu, dan Mojoanyar.
Pimpinan Cabang BULOG Mojokerto, Muhammad Husin, menyebut pihaknya menyediakan dua ton beras SPHP yang dijual dengan harga Rp57.500 per 5 kilogram. “Selain beras, tersedia pula minyak goreng merek Kita sebanyak 500 liter, gula pasir, daging ayam, bawang merah, bawang putih, telur, dan cabai merah—semuanya dijual di bawah harga pasaran,” katanya.
Secara keseluruhan, penanaman jagung serentak di Kabupaten Mojokerto mencakup lahan seluas 298,4 hektare dengan estimasi hasil panen mencapai 1.790,4 ton. Kegiatan ini melibatkan 146 kelompok tani, 236 personel polisi penggerak, serta ratusan santri yang ikut mendukung pertanian produktif dan berkelanjutan.
Langkah kolaboratif antara aparat kepolisian, BULOG, petani, dan pemerintah daerah ini menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan kerja bersama untuk mewujudkan kesejahteraan dan stabilitas harga kebutuhan pokok bagi masyarakat Jawa Timur. [Mia]