Mojokerto (Awalan.id) – Meski mengalami peningkatan okupansi hotel, pariwisata di Kabupaten Mojokerto menghadapi tantangan baru. Yakni kunjungan wisatawan di Kabupaten Mojokerto yang cenderung singkat.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mojokerto menunjukkan bahwa pada April 2025, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel mengalami lonjakan signifikan, namun rata-rata lama menginap tamu (RLMT) justru menurun.
Kepala BPS Kabupaten Mojokerto, Dwi Yuhenny, mengungkapkan bahwa TPK pada April 2025 mencapai 35,5 persen, meningkat tajam dibandingkan Maret yang hanya 19,83 persen. Namun, RLMT tercatat sebesar 1,02 hari, mengalami penurunan 0,16 poin dari bulan sebelumnya.
“Durasi kunjungan tamu yang pendek, khususnya wisatawan domestik, menandakan bahwa Mojokerto mungkin lebih banyak dikunjungi dalam rangka perjalanan singkat, seperti kunjungan kerja atau wisata harian,” ungkapnya, Sabtu (12/7/2025).

Data rinci menyebutkan bahwa tamu asing rata-rata menginap selama 1,08 hari, sedangkan tamu domestik 1,02 hari. Hal ini mencerminkan bahwa mayoritas kunjungan masih bersifat sementara dan belum mengarah pada bentuk wisata yang lebih panjang seperti liburan keluarga atau paket tur.
Selama Triwulan I 2025, tercatat sebanyak 23.981 malam kamar terjual dari total 90.888 kamar tersedia di seluruh hotel Kabupaten Mojokerto. Jumlah kunjungan tamu didominasi oleh wisatawan nusantara dengan angka mencapai 44.082 orang. Sementara itu, wisatawan mancanegara hanya tercatat 56 orang.
“Tren ini menjadi refleksi penting bagi sektor pariwisata. Mojokerto punya potensi lokal yang kuat, tapi untuk berkembang lebih jauh, kita perlu menggarap strategi yang mampu menarik wisatawan untuk tinggal lebih lama dan meningkatkan ketertarikan wisatawan asing,” tambahnya.
Pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata pun didorong untuk mengembangkan paket wisata yang lebih menarik, memperkuat promosi digital, dan meningkatkan fasilitas pendukung agar Mojokerto tidak hanya menjadi destinasi transit, tetapi juga tujuan utama perjalanan. [Mia]