Header Menu Detik Style

Harga Bahan Pokok di Kabupaten Mojokerto Bervariasi, Cabai Rawit Anjlok, Sementara Bawang Merah Naik

Caption ; Salah satu pedagang di Pasar Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. 

Mojokerto (Awalan.id) – Pergerakan harga bahan pokok di Kabupaten Mojokerto per 25 Juli 2025 menunjukkan tren yang bervariasi. Beberapa komoditas tercatat mengalami kenaikan harga, sementara yang lain justru mengalami penurunan cukup signifikan.

Data ini dihimpun dari 20 pasar tradisional yang tersebar di wilayah kabupaten, dan dirilis melalui aplikasi Sinergi Smart milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto. Seperti harga cabai rawit anjlok, sementara bawang merah naik.

Plt Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto, Iwan Abdillah menjelaskan bahwa fluktuasi harga ini merupakan dampak dari dinamika pasokan dan permintaan di pasar. “Beberapa komoditas seperti bawang merah dan cabai rawit menunjukkan pergerakan yang signifikan dalam sepekan terakhir,” ungkapnya, Jumat (26/7/2025).

Komoditas Mengalami Kenaikan

Komoditas yang mengalami lonjakan tertinggi adalah bawang merah, yang naik sebesar 4,94 persen menjadi Rp41.815/kg. Diikuti oleh jeruk lokal naik 2,32 persen menjadi Rp16.194/kg, gula dalam negeri naik 1,57 persen menjadi Rp16.580/kg dan bawang putih naik 1,16 persen menjadi Rp30.695/kg.

Kenaikan juga tercatat pada komoditas pokok lainnya. Seperti beras IR.64 medium Rp13.054/kg (+0,76 persen), kan kembung Rp35.042/kg (+0,41 persen), susu bubuk Indomilk: Rp 31.580/400gr (+0,19 persen) dan telur ayam ras: Rp 26.863/kg (+0,09 persen).

 

“Peningkatan harga bawang merah dipengaruhi oleh menurunnya pasokan dari daerah sentra produksi akibat cuaca ekstrem. Pasar merespons kondisi tersebut dengan kenaikan harga yang cukup tajam,” katanya.

Komoditas Mengalami Penurunan

Sebaliknya, cabai rawit mengalami penurunan harga paling tajam yakni sebesar 17,14 persen menjadi Rp44.793/kg. Penurunan juga terjadi pada minyak goreng curah Rp17.974/kg (-1,46 persen), minyak goreng Bimoli botol (1 L) Rp20.356/L (-1,14 persen), daging sapi murni Rp103.868/kg (-0,92 persen), daging ayam kampung Rp 67.518/kg (-0,59 persen) dan pisang ambon Rp18.013/cengkeh (-0,49 persen).

“Diduga penurunan harga cabai rawit dipicu oleh membaiknya pasokan dari petani lokal, setelah sebelumnya sempat menipis karena faktor cuaca. Stabilitas pasokan dari hulu memberi dampak langsung pada penurunan harga di pasar,” jelasnya.

Langkah Pemantauan dan Sinergi Antar-Instansi

Pemantauan harga ini dilakukan rutin melalui sinergi antara Disperindag, Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari), serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). “Kami terus memperkuat koordinasi lintas sektor guna menjaga stabilitas harga dan memastikan distribusi bahan pokok tetap lancar,” tegasnya.

Pihak Disperindag juga mendorong masyarakat untuk aktif memanfaatkan aplikasi Sinergi Smart guna mengakses informasi harga bahan pokok secara real-time. [Mis]

Tags :

Menarik Lainnya