Sumenep (Awalan.id) – Wilayah pantai tenggara Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diguncang gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,0 pada, Senin (13/10/2025) pukul 14.10 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si. ralam keterangan yang diterima Awalan.id menjelaskan bahwa hasil analisis menunjukkan episenter gempa berada di laut pada koordinat 7,37° LS dan 114,15° BT, atau sekitar 41 kilometer arah timur laut Situbondo, dengan kedalaman 12 kilometer.
“Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki pergerakan sesar naik atau thrust fault,” ujarnya.
Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di sejumlah wilayah. Di Pulau Sapudi, gempa dirasakan dengan intensitas III–IV MMI, di mana getaran terasa oleh banyak orang di dalam rumah, sebagian di luar rumah, hingga menyebabkan benda-benda ringan bergetar dan jendela berderik.

“Di Kabupaten Sumenep, guncangan tercatat dengan intensitas III MMI, sedangkan di wilayah Pasuruan dan Pamekasan mencapai II–III MMI. Getaran juga dirasakan lemah di Kota Malang dengan intensitas II MMI. BMKG memastikan hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Peristiwa tersebut juga merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan setelah gempa utama berkekuatan M6,5 yang mengguncang Sumenep dan Pulau Sapudi pada 30 September 2025. Hingga pukul 14.47 WIB, hasil monitoring BMKG mencatat telah terjadi sebanyak 192 kali gempa susulan.
“BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memastikan kondisi rumah cukup aman sebelum kembali ke dalam,” tegasnya.
Informasi resmi mengenai gempa bumi dan potensi tsunami dapat diakses melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id dan inatews.bmkg.go.id, akun media sosial @infoBMKG, kanal Telegram InaTEWS_BMKG, serta aplikasi InfoBMKG dan WRS-BMKG. [Red]






