Header Menu Detik Style

DiskopUKMperindag Kota Mojokerto Cari Solusi Hidupkan Pasar Rakyat Lewat FGD

Caption : FGD yang digelar DiskopUKMperindag Kota Mojokerto di PLUT Maja Citra Kinarya.

Mojokerto (Awalan.id)– Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMperindag) Kota Mojokerto menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema Optimalisasi Aktivitas Jual Beli di Pasar Rakyat di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maja Citra Kinarya. Hadir narasumber Kabid Perdagangan, Kepala UPT Pasar dan tiga anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto.

Kepala DiskopUKMperindag Kota Mojokerto, Amin Wachid menyampaikan bahwa sektor perdagangan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah. Namun masih banyak persoalan yang harus ditangani agar pasar rakyat bisa kembali bergairah. “Kami ingin menjaring masukan dan solusi bersama, supaya pasar rakyat tetap menjadi pilihan utama masyarakat,” ungkapnya, Selasa (23/9/2025).

Dalam forum yang dihadiri unsur pimpinan dan anggota Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto tersebut dipaparkan kondisi terkini sejumlah pasar rakyat. Pasar Ketidur, misalnya, hanya terisi sekitar 10 persen dari total 115 kios, bahkan sarana dan prasarana banyak yang rusak. Pasar Loak Ketidur sudah lebih ramai, namun banyak kios yang hanya beroperasi pada akhir pekan.

“Sementara itu, PDS Ketidur sudah menempati area baru yang representatif, tetapi sebagian pedagang masih bertahan di lokasi lama sehingga menimbulkan kebingungan di masyarakat. Di sisi lain, Pasar Kranggan masih cukup aktif dengan komoditas kebutuhan pokok, meski kios bagian depan banyak beralih fungsi,” katanya.

Sementara Pasar Prapanca belum optimal dan rencana pemanfaatannya sebagai dapur MBG belum bisa dijalankan. Kondisi ini diperparah oleh daya beli masyarakat yang menurun, keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di luar lokasi resmi, serta tren belanja online yang semakin diminati. Sejumlah langkah sudah dilakukan DiskopUKMperindag Kota Mojokerto.

“Mulai dari perawatan sarana prasarana, menggelar bazaar dan hiburan untuk menarik pengunjung, hingga promosi lewat media sosial. Namun keberhasilan program tersebut membutuhkan dukungan semua pihak. Tanpa kolaborasi, sulit untuk menata pedagang resmi dan PKL agar tidak terjadi konflik. Sinergi inilah yang kami harapkan,” tegasnya.

Dalam forum tersebut menghadirkan peserta dari perwakilan pedagang di lima pasar yakni Pasar Rakyat Ketidur, Pasar Loak Ketidur, PDS Ketidur, Pasar Prapanca, dan Pasar Kranggan. [Mia]

Tags :

Menarik Lainnya