Mojokerto (Awalan.id) – Bripka Mulyono, anggota Polres Mojokerto yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Pungging di wilayah Desa Bangun bisa menjadi inspirasi bagi anggota polisi lainya. Alumni D3 IPB jurusan peternakan ini mampu memanfaatkan waku disela sela dinasnya untuk menggeluti dunia Desa Bangun.
Ia selalu memanfaatkan waktu luangnya usai melaksanakan piket sebagai aparat penegak hukum di Polsek Pungging, mengelola sawahnya yang berlokasi di Desa Kedungmungal salam mengembangkan pertanian tanaman padi.
Tak canggung selepas bertugas sebagai abdi negara yang wajib menjaga kerapian dan kedisiplinan, kemudian bergelut dengan lumpur sawah mengolah dan memgembngkan dn merawat tanaman padi.
Aktifitas keseharian yang menyatu dengan alam ini, digelutinya sejak 3 tahun terakhir. Sebagai seorang ayah dua anak ini mengelola 4 lahan sekaligus.
“Sekitar 2022 awal, sejak saya pindah dari Jakarta ke Mojokerto. Gak lama saya langsung bercocok tanam,” ceritanya pada wartawan, Senin (20/1).
Tak tanggung tanggung, sawah yang dikolanya masing-masing berukuran 900 meter persegi ada 2 lahan, sawah ukuran 800 meter persegi, dan 500 meter persegi.
“Semua lahan saya sewa, ke sawah saat libur lepas jaga atau piket itu. Kadang pagi sampai jam 11 siang, kadang habis zuhur menginjak asar sekitar jam 3 itu saya balik lagi. Kadang magrib selesai pulang,” jelasnya.

Bripka Mulyono, termotivasi dn begitu antusias jadi petani dan mengembangkan dunia pwrtanian lantaran merasa lebih bahagia berada di pematang sawah sejak pindah tugas dari Kota Metropolitan, Jakarta.
Tak hanya sekedar menatap hasil tanam yang menghijau kwtentraman dan ketenngan hati saat memandang tanaman pertanianya yang menghijau. Terlepas itu suasana keakraban dan canda gurau sesama petani saat istirahay di aawah sambil menyeruput kopi di sela-sela bercocok tanam juga menambah kebahagiaan tersendiri.
“Gak tau yah, sejak pindah dari Jakarta itu kok terasa senang ke sawah. Ke sawah cuman lihat tanaman segar-segar, sehat. Kadang bawa kopi ngobrol sama petani di desa,” jelasnya.
Sempat Ia berkeinginan mengembangkan peternakan. Namun modal dan lahan yang terlampau besar mengurungkan niatnya saat ini. Lalu memilih mewujudkan mimpinya dengan menjadi seorang petani terlebih dahulu, yang sekaligus menjadi abdi negara, polisi.
“Kalau pandangan pribadi untuk mencari usaha lain yang masuk dipikiran saya, yaitu bertani sama beternak. Kalau beternak modal cukup banyak dan lahan cukup luas, jadi saya milih yang bertani. Selain itu juga biar gak susah lah beli beras,” pungkasnya asambil tersenyum.
Kapolsek Pungging AKP Selimat mendukung langkah anggotanya yang memang memiliki kemauan keras untuk mendukung ketahanan pangan seperti program yang digadang-gadang Presiden RI Prabowo saat ini.
“Selaku Kapolsek Pungging sangat mendukung dan mengapresiasi atas pekerjaan yang dilakukan mas Mulyono, yang tentunya menginspirasi anggota lainnya,” kata Selimat.
Iapun mengapresiasi anggotanya yang tanpa pamrih memberikan pertolongan terhadap ternak warga yang sakit. Bripka Muliono memang memiliki latar belakang pendidikan peternakan di IPB.
“Tak jarang juga ketika ada ternak warga yang sakit, Mas Muliono selalu sigap membantu ternak yang sakit tersebut,” jelas Selimat. (RED)