Header Menu Detik Style

ASTRA Infra Gelar Pelatihan Barista untuk Difabel, Wujudkan Inklusivitas Lewat Secangkir Kopi

Caption : Program pelatihan barista yang digelar ASTRA Infra.

Jakarta (Awalan.id) – Semerbak aroma kopi menyelimuti ruangan ketika para peserta difabel dari Yayasan Wahana Inklusif Indonesia dengan penuh semangat meracik seduhan pertama mereka. Di bawah bimbingan barista difabel dari Mata Hati Koffie, setiap tetes kopi yang tersaji bukan sekadar minuman, melainkan simbol semangat bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya.

Program pelatihan barista ini digelar oleh ASTRA Infra sebagai bagian dari komitmen mewujudkan pembangunan inklusif. Bekerja sama dengan Mata Hati Koffie dan Yayasan Wahana Inklusif Indonesia, kegiatan ini dirancang untuk membuka akses keterampilan baru serta memperluas peluang kerja bagi kelompok difabel.

Dalam pelatihan, peserta diperkenalkan pada berbagai teknik kopi mulai dari pengenalan biji arabika dan robusta, penggunaan alat seduh, teknik menggiling, hingga praktik menyajikan menu manual brew seperti V60 dan Vietnam Drip. Dukungan ASTRA Infra tidak hanya berupa pelatihan, tetapi juga penyediaan perangkat laptop, peralatan penyeduhan kopi, hingga memfasilitasi kolaborasi antar komunitas.

“Kami berharap program ini berkelanjutan, sehingga peserta yang sudah terampil bisa menjadi trainer dan menularkan inspirasi kepada lebih banyak orang,” ujar Beny Priyatna Kusumah, Kepala Divisi Sustainability Management ASTRA Infra, Rabu (27/8/2025).

Program ini sekaligus menjadi bagian dari Astra 2030 Sustainability Aspirations, dengan menghadirkan kegiatan yang berfokus pada keberlanjutan dan inklusivitas. Salah satunya melalui ASTRA Infra Sustainability Fest, panggung kreativitas bagi komunitas difabel dan neurodiverse untuk menyalurkan bakat, berkarya, serta memperkuat semangat keberagaman.

Sementara itu, Mata Hati Koffie yang semula dikenal sebagai kedai kopi, kini bertransformasi menjadi platform pelatihan kopi berbasis online. Misi mereka adalah memberdayakan komunitas difabel agar dapat berkarier profesional di dunia perkopian. Sedangkan Yayasan Wahana Inklusif berfokus pada pengembangan kemampuan anak-anak dengan autisme dan ADHD, agar mampu berpartisipasi dalam dunia profesional.

Dengan adanya kolaborasi ini, kopi bukan hanya menjadi minuman pemersatu, melainkan juga medium untuk menghadirkan kesempatan, kemandirian, dan harapan baru bagi penyandang difabel. [Red]

Tags :

Menarik Lainnya