Mojokerto (Awalan.id)- Dinas Peternakan (Disperta) Kabupaten Mojokerto melakukan pemeriksaan kesehatan ternak di Pasar Hewan Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (4/1/2024). Hal ini dilakukan sebagai langkah memutus mata rantai persebaran virus PMK.
“Kegiatan pada pagi hari ini, kami bersama seluruh stockholder dari Pemerintah Desa, Dinas Petanian, Muspika melaksanakan empat kegiatan. Yakni pertama, pemeriksaan kesehatan terkait hewan yang keluar masuk di Pasar Hewan Pandan,” ungkap Kepala Disperta Kabupaten Mojokerto, Nuryadi.
Kedua, melakukan penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan yang keluar masuk Pasar Hewan Pandan sehingga pasar dan kendaraan tidak menjadi potensi penyebaran virus PMK. Ketiga yakni pemberian vitamin dan pengobatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan di Pasar Hewan Pandan.

“Yang keempat petugas melaksanakan edukasi kepada seluruh pelaku usaha, blantik istilahnya. Penjual dan pembeli di Pasar Hewan Pandan untuk bagaimana meningkatkan pola kesehatan hewan, menjaga kebersihan lingkungan, melakukan pencegahan diri kasus PMK dan penanggulangannya,” katanya.
Baik dengan memberikan vitamin dan edukasi dengan memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar lingkungan. Seperti pemanfaatan daun sirih, daun binahong untuk kesehatan hewan. Pihaknya berharap kegiatan tersebut bisa memberikan manfaat dan kasus PMK di Kabupaten Mojokerto tidak berlarut-larut.
“Hasilnya ada beberapa yang positif, petugas memberikan vaksin agar tidak meluas. Kami berharap kasus PMK di Kabupaten Mojokerto bisa diatasi dan tidak menyebar. Sehingga masyarakat khususnya di Kabupaten Mojokerto bisa terlayani (pemenuhan konsumsi daging ternak) dan bisa berternak (peternak) dengan baik,” harapnya.
Sekedar diketahui, jumlah sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Mojokerto terus bertambah. Saat ini, kasus PMK tembus 275 kasus. Sebanyak 16 ekor sapi di antaranya mati, sembilan dipotong paksa dan sembilan sapi sembuh. (BD )