Mojokerto (Awalan.id) – Dalam upaya memperkuat peran dan kelembagaan pengawasan pemilu di era digital, Bawaslu Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan bertajuk ‘Penguatan Kelembagaan Menuju Lembaga yang Modern dan Informatif dalam Era Digital dan Keterbukaan Informasi’ di salah satu hotel di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Anggota Bawaslu Jawa Timur, Anwar Nuris dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya penguatan kelembagaan sebagai bentuk refleksi dan evaluasi kinerja penyelenggara pemilu. Ia mengatakan, sejak Bawaslu Kabupaten/Kota terbentuk pada 2018, lembaga ini telah menghadapi berbagai tantangan dalam dua kali penyelenggaraan pemilu.
“Kita semua sudah melalui berbagai dinamika. Banyak pengawas pemilu bekerja tanpa mengenal waktu, bahkan ada yang gugur dalam menjalankan tugas. Ini menjadi pengingat bahwa pengawasan pemilu bukan pekerjaan ringan, tetapi bagian dari pengabdian terhadap bangsa dan negara,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).
Anwar juga menyoroti pentingnya transparansi dan keterbukaan informasi publik. Menurutnya, Bawaslu harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar kehadirannya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Bawaslu harus menjadi lembaga yang terbuka dan informatif.
“Masyarakat berhak mengetahui apa yang kami kerjakan, termasuk dalam proses penanganan pelanggaran. Dengan begitu, kepercayaan publik terhadap lembaga pengawas pemilu bisa terus tumbuh. Pengawasan yang efektif tidak mungkin dilakukan tanpa dukungan masyarakat,” katanya.
Partisipasi publik, kata dia, menjadi kunci dalam mencegah dan menindak pelanggaran pemilu di lapangan. Menurutnya, Bawaslu tidak bisa bekerja sendirian karena Bawaslu membutuhkan dukungan dan informasi dari masyarakat agar pengawasan bisa berjalan maksimal.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Dody Faizal mengatakan kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen lembaganya untuk memperkuat kualitas kelembagaan serta meningkatkan profesionalitas jajaran pengawas pemilu.
“Melalui kegiatan ini kami ingin memperdalam pemahaman bersama tentang pentingnya kelembagaan Bawaslu yang kuat dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Semoga hasilnya memberikan manfaat bagi lembaga dan masyarakat luas,” ujarnya.
Dengan adanya penguatan kelembagaan ini, Bawaslu Kabupaten Mojokerto berharap dapat terus bertransformasi menjadi lembaga pengawas pemilu yang modern, transparan, dan berintegritas, sekaligus memperkuat demokrasi yang jujur dan berkeadilan di Indonesia.
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber, yaitu Anggota Komisi II DPR RI Arif Wibowo, perwakilan Lembaga Pemantau Pemilu Franditya Utomo, serta akademisi dari Universitas Negeri Malang, Abdul Kodir. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Bagian Administrasi Bawaslu Jatim.
Ketua dan empat komisioner KPU Kabupaten Mojokerto, serta peserta dari kalangan mahasiswa dan sejumlah organisasi. [Mia]