Surabaya (Awalan.id) – Dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemkot Surabaya, TNI Kodam V/Brawijaya, serta Perum BULOG Kanwil Jawa Timur menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 962 titik di Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan GPM nasional yang digelar di 7.285 kecamatan pada 38 provinsi seluruh Indonesia. Secara pusat, kegiatan dipimpin langsung oleh Dirut Perum BULOG bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, dan Menteri Pertanian dari Jakarta.
Di Kota Surabaya, GPM berlangsung di Lapangan Flores, Jalan Lombok, Ngagel, Kecamatan Wonokromo. Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, serta Pimpinan Perum BULOG Kanwil Jawa Timur, Langgeng Wisnu A.
Gubernur Khofifah menekankan agar distribusi beras SPHP dapat lebih maksimal, terutama di pasar tradisional. Ia menyebutkan bahwa Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp13.500/kg. Namun, HET beras SPHP dipatok lebih rendah, yakni Rp12.500/kg.
“Distribusinya harus aman, keterjangkauan harus aman, dan stoknya juga aman. Saat ini penyaluran beras SPHP di Jawa Timur sudah mencapai 173 ribu ton,” tegas Khofifah.
Sementara itu, Pimpinan Perum BULOG Kanwil Jawa Timur, Langgeng Wisnu A, menyampaikan bahwa pihaknya menyalurkan sebanyak 4.863 ton beras SPHP melalui 962 titik di Jawa Timur. Rinciannya, penyaluran dilakukan melalui Kantor Kecamatan (654 titik, 3.639 ton), Polri (16 titik, 42 ton), TNI (129 titik, 630 ton), PTPN (8 titik, 4,9 ton), PT Pos (6 titik, 12 ton), serta 149 titik lainnya (534 ton).
“Dengan pelaksanaan GPM serentak ini, kami berharap harga beras medium di Jawa Timur segera turun dan berada di bawah HET,” ujar Langgeng. [Red]