Header Menu Detik Style

152 Mahasiswa Internasional Bersihkan Sungai di Mojokerto, iCOP 2025 Gaet Sungai Watch

Caption : Mahasiswa yang tergabung dalam iCOP 2025 membersihkan sampah di sungai yang ada di Desa Jembul, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. 

Mojokerto (Awalan.id) – Sebuah kolaborasi lintas negara dan lintas komunitas menciptakan dampak positif bagi lingkungan Mojokerto. Program International Community Outreach Program (iCOP) 2025 yang digagas Petra Christian University (PCU) tahun ini menggandeng Komunitas Sungai Watch dalam aksi nyata penyelamatan sungai di Desa Jembul, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

Komunitas Sungai Watch asal Bali dikenal fokus pada penanganan sampah sungai. Dalam kegiatan bertajuk Youth Action for Clean Future, sebanyak 152 mahasiswa dari enam negara dan sembilan universitas turun langsung membersihkan aliran sungai bersama warga, Resimen Mahasiswa 843 PCU, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto.

Tak hanya membersihkan, kegiatan ini juga diawali dengan edukasi pengelolaan sampah berbasis TPS 3R kepada warga. Mereka dilatih memilah, mendaur ulang, serta mengelola limbah rumah tangga secara mandiri. Puncaknya, semangat gotong royong memuncak saat sungai disisir dan dikumpulkan 887 kilogram sampah dalam sehari terdiri dari plastik, botol bekas, hingga limbah domestik.

“Kami ingin aksi ini tak berhenti sebagai seremoni. Kolaborasi dengan Sungai Watch jadi strategi penting agar isu sampah ditangani dari hulu,” ujar Ketua iCOP 2025, Denny Tri Haryanto, Sabtu (26/7/2025).


Head Operator Sungai Watch wilayah Jawa, Yudi Susanto menyebut bahwa selain clean-up, pihaknya juga memberikan edukasi kepada siswa SD di SDN Jembul. “Harapannya anak-anak bisa menjadi agen perubahan di keluarga mereka. Sejak 2020, Sungai Watch telah mengangkat 7,8 juta kg sampah dari sungai-sungai di Bali, Banyuwangi, dan Sidoarjo,” katanya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Asisten I Bambang Purwanto menyampaikan apresiasinya. “Kami terus dorong kesadaran warga soal pengelolaan sampah mulai dari rumah. Kami harap tiap desa bisa miliki Peraturan Desa agar pengelolaan sampah lebih tertib,” ujarnya.

Program iCOP 2025 berlangsung dari 16 Juli hingga 9 Agustus 2025. Para mahasiswa disebar ke enam dusun di lima desa di tiga kecamatan, seperti Desa Jembul (Jatirejo), Desa Dilem (Gondang), hingga Desa Pacet Selatan (Pacet). Selain aksi lingkungan, peserta juga terlibat dalam program budaya dan kegiatan fisik lainnya.

“>Kolaborasi iCOP dan Sungai Watch membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari desa. Sungai yang sebelumnya tercemar kini menjadi simbol harapan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. [Mia]

Tags :

Menarik Lainnya