Header Menu Detik Style

Warga dan Sekolah Jadi Garda Terdepan Perangi Narkoba, Kota Mojokerto Tunjukkan Bukti Nyata

Caption : Kepala BNN Kota Mojokerto, Agus Sutanto bersama Lurah Gunung Gedangan, Andika Dewantara dan Kepala SMPN 4 Kota Mojokerto, Mochamad Yasin.

Mojokerto (Awalan.id) – Perang melawan narkoba bukan hanya menjadi tugas aparat, tapi juga panggilan bagi komunitas dan lembaga pendidikan. Kota Mojokerto menjadi contoh konkret, bagaimana sinergi akar rumput dan dunia pendidikan mampu menjadi benteng kuat dalam mencegah peredaran gelap narkoba.

Hal ini dibuktikan lewat raihan dua penghargaan bergengsi dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025. Kelurahan Gunung Gedangan dan SMPN 4 Kota Mojokerto menjadi simbol keberhasilan pendekatan berbasis komunitas dan edukasi dalam Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Kelurahan Gunung Gedangan : Ketika RT dan Pengajian Jadi Wadah Edukasi

Unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Kelurahan Gunung Gedangan dinobatkan sebagai Unit IBM Berkelanjutan Terbaik dari 1.413 unit se-Indonesia. Sebuah capaian yang tidak datang tiba-tiba, melainkan hasil dari kerja kolektif antara aparat kelurahan, agen pemulihan, dan warga.

Lurah Gunung Gedangan, Andika Dewantara, menjelaskan bahwa pihaknya secara aktif menjangkau warga melalui berbagai kanal sosial, termasuk kegiatan keagamaan dan forum RT. “Kami tidak hanya melakukan pendekatan formal, tapi langsung menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari. Edukasi tentang bahaya narkoba kami bawa ke pengajian, posyandu, hingga pertemuan PKK,” ujarnya.

Dukungan Pemerintah Kota Mojokerto melalui penganggaran sarana dan prasarana juga menjadi faktor kunci dalam keberhasilan ini. “Kunci utamanya adalah komitmen bersama. Warga tidak hanya jadi objek, tapi pelaku aktif dalam gerakan antinarkoba,” tambahnya.

 

Sekolah Jadi Tembok Pertahanan : SMPN 4 Pelopor Edukasi Narkoba

Tak hanya di ranah komunitas, sekolah pun memainkan peran vital. SMPN 4 Kota Mojokerto meraih penghargaan nasional karena keberhasilannya dalam pemberdayaan masyarakat melalui jalur pendidikan. Materi bahaya narkoba telah masuk ke dalam kurikulum, dan melibatkan siswa serta orang tua dalam proses edukasi.

Kepala SMPN 4, Mochamad Yasin, menekankan bahwa pencegahan harus dimulai sejak dini. “Kami berkolaborasi dengan BNN untuk memberikan penyuluhan. Tidak hanya kepada siswa, tapi juga kepada orang tua agar mereka bisa menjadi filter pertama di rumah,” terangnya.

Menurut Yasin, generasi muda adalah target utama jaringan peredaran narkoba, sehingga benteng pertama harus diperkuat dari lingkungan sekolah dan keluarga.

Kepala BNN Mojokerto : Ini Bukti Strategi P4GN Berbasis Sinergi Berhasil

Kepala BNN Kota Mojokerto, Agus Sutanto, menyebut penghargaan ini bukanlah tujuan akhir, melainkan bukti bahwa strategi P4GN berbasis kolaborasi sudah di jalur yang tepat. “IBM di Gunung Gedangan adalah contoh sukses pendekatan komunitas. Sedangkan SMPN 4 menunjukkan bahwa edukasi terstruktur mampu membangun kesadaran sejak usia dini,” katanya.

Dukungan dari Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari juga disebut Agus sebagai kunci keberhasilan lintas sektor. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat program IBM agar manfaatnya menjangkau lebih luas.

Mengusung tema HANI 2025: “Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba Melalui Pencegahan, Rehabilitasi, dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045”, Kota Mojokerto menunjukkan bahwa keberhasilan melawan narkoba hanya bisa dicapai bila masyarakat bergerak bersama.

Apa yang dilakukan warga Gunung Gedangan dan civitas SMPN 4 bukan hanya bentuk partisipasi, tetapi representasi dari harapan. Harapan bahwa Indonesia ke depan bisa benar-benar bersinar—bersih dari narkoba, dimulai dari komunitas, keluarga, dan sekolah. [Red]

Tags :

Menarik Lainnya