Mojokerto (Awalan.id) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus memperkuat upaya reintegrasi sosial bagi warga binaannya. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Mojokerto dalam menggelar pelatihan keterampilan pertukangan, khususnya pekerjaan penutup lantai.
Pelatihan tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai 7 hingga 9 Juli 2025, dan diikuti oleh puluhan warga binaan. Fokus pelatihan adalah memberikan bekal keterampilan nyata yang dapat digunakan warga binaan saat kembali ke masyarakat.
Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, menegaskan bahwa pembinaan kemandirian bagi warga binaan bukan sekadar formalitas, melainkan bagian penting dalam proses memanusiakan narapidana.
“Kami tidak hanya membina secara mental dan moral, tapi juga memberi bekal keterampilan,” ujar Rudi, Selasa (8/7).
Ia berharap para warga binaan dapat menggunakan keterampilan tersebut untuk membangun masa depan yang lebih baik dan tidak kembali ke jalan yang salah. Dalam pelatihan ini, peserta dibimbing langsung oleh instruktur profesional dari BLK Mojokerto. Materi yang diajarkan mencakup pemasangan keramik dari tahap dasar hingga penyelesaian akhir.
Selain keahlian teknis, pelatihan ini juga menanamkan nilai-nilai seperti ketekunan, tanggung jawab, dan kerja sama tim. Kolaborasi antara Lapas dan BLK Mojokerto ini menjadi bagian dari strategi pembinaan yang menyeluruh demi mencegah residivisme dan mendukung keberhasilan reintegrasi sosial.
Rudi menambahkan, evaluasi hasil pelatihan akan dilakukan di akhir kegiatan untuk menilai capaian keterampilan peserta. “Kami juga merencanakan pemberian sertifikat pelatihan sebagai bentuk pengakuan terhadap kompetensi yang telah mereka capai,” pungkasnya. [Pri]