Mojokerto (Awalan.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menunjukkan kepedulian serius terhadap kelompok lanjut usia (lansia) melalui inovasi program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang). Kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon ini menjadi bagian dari strategi pembangunan manusia yang inklusif dan berkelanjutan, termasuk bagi kelompok usia tua.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyebut bahwa lansia bukanlah kelompok pasif yang hanya menjadi beban, tetapi aset sosial yang masih bisa produktif jika diberdayakan dengan baik. “Lewat Selantang, kami ingin menciptakan lansia yang tangguh: sehat, mandiri, dan tetap berdaya di usia senja,” ungkapnya, Jumat (4/7/2025).
Program ini memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan praktis bagi lansia. Di antaranya adalah pelatihan senam kebugaran, pembuatan minuman herbal, edukasi pola makan sehat, hingga terapi musik untuk merangsang hormon bahagia. Menurutnya, hal Selantang bukan sekadar kegiatan seremonial.
“Harapannya, para lansia bisa benar-benar mempraktikkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka sehari-hari. Selantang juga mencerminkan paradigma baru dalam kebijakan sosial, mendorong partisipasi aktif lansia dalam komunitas, bukan hanya sebagai penerima bantuan,” katanya.
Ning Ita (sapaan akrab, red) menjelaskan, jika mereka dilatih untuk menjaga kesehatan, menjalin interaksi sosial, dan menjadi contoh hidup sehat di lingkungan sekitar. Dengan usia harapan hidup (UHH) Kota Mojokerto yang mencapai 76 tahun, Pemkot Mojokerto menargetkan bukan hanya memperpanjang umur warga, tetapi juga memastikan lansia tetap sehat secara fisik dan mental.
“Kami ingin warganya hidup panjang usia, tapi juga tetap bugar, ceria, dan produktif. Lansia Mojokerto harus jadi teladan bagi generasi muda,” pungkas orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini. [Pri]