Mojokerto (Awalan.id) – Peristiwa 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terseret ombak dan tenggelam di pantai Drini, kabupaten Gunung Kidul, DIY Jogjakarta pada Selasa (28/1) Pagi membuat syok para orang tua murid. Terlebih orang tua yang menerima kabar anaknya meninggal dunia.
salah satunya kedua orang tua almarhum Malvein Yusuf Adh Dhuha siswa kelas 7 E SMP Negeri 7 Kota Mojokerto tampak syok dan sangat terpukul mendengar kabar peristiwa ini. Pasangan suami istri Yusef dan Istikomah ini tampak lemas dirumahnya di Lingkungan Balongrawe Baru RT 4 RW 5 Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Yosef orang tua korban mengaku tidak tahu kalau anaknya ikut kegiatan outing class yang digelar oleh sekolah. Namun kakaknya (Pakde korban) yang membayar biayanya dan sempat melarang karena cuacanya musim hujan.
“Cuma pamitnya (korban) sama pakdenya saya mau pulang. Sebenarnya sempat dilarang tapi kakak saya yang membiayai ikut. Sebenarnya saya tidak mengijinkan,” kata Yusef di rumahnya Lingkungan Balongrawe Baru, Selasa (28/1) sore.
Peristiwa terseretnya 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terjadi pada Selasa (28/1) pagi saat kegiatan outing class (rekreasi) di pantai Drini, Kabupaten Gunung Kidul DIY Jogjakarta.
Saat kegiatan di pantai para siswa dan pendamping berada di salah satu tempat makan. Namun ada 13 siswa yang semuanya laki laki memisakan diri dan bermain di pantai. Nahas ke13 siswa ini terseret ombak dan tenggelam.
Sebanyak 9 siswa berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, sementara 3 lainya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan 1 siswa dalam pencarian. (BD)
Ini daftar korban meninggal tragedi pantai Drini, Kabupaten Gunung Kidul, DIY.
- Alfian Aditya Pratama, alamat Wates Gg Flanboyan RT 3 RW 2 Kelurahan Wates, Kecamatan Magerari, Kota Mojokerto.
- Malvein Yusuf Adh Dhuha, alamat Balongrawe Baru RT 4 RW 5 Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
- Rifky Yoeda Pratama, alamat Krian RT 12 RW Dusun Kraton, Desa Kraton, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.